sudah seberapa jauh jarak kita?
sudah seberapa lama jarak menjadi penjara?
kerinduanmu ibarat paku, menghujamku hingga ke ulu
malam ini, aku datang Kanda
hendak menghisap kisah- kisah kita
membuatnya susut
menjadi abu
menjadi ampas
membiarkannya beku
sebeku mata air subuh yang membasuh epidermismu
kerinduanmu ibarat paku, menghujamku hingga ke ulu
malam ini, aku datang Kanda
mempersiapkan puisi pelepasan
memberi sedikit kepahaman
bahwa
manusia, selalu punya kuasa untuk memilah
mana yang hanya boleh sementara
mana yang bisa disimpan selamanya
lantas akan berhasil kah kita saling terbebas?
tak ada jalan pintas bagi perpisahan
pelan-pelan kita lepas yang semestinya tak harus diikat
Jangan buru-buru, kanda
habiskan dulu cerutumu
lalu kita sesap kopi
kita main remi
mungkin sampai pagi
perpisahan memang begini,
akan menjadi ngilu
tapi mari kita buat sedemikian lucu
kerinduan memang begini,
mustahil dikurangi
kecuali dengan
pergi.... selekasnya...
tapi, jangan buru- buru
Habiskan dulu kopimu..
2 komentar
Suka sekali puisi nya kaka hehehe
BalasHapusBiasa aja bang,,,jangan lebay hahahah
BalasHapus